07 Jul
AKBP. Cepi Noval, SIK,   Sosok Kapolres nan Mencintai dan Dicintai Rakyatnya

POLRESPADANGPANJANG - Penampilannya selalu terjaga rapih. Bukan saja pada jam-jam "ngantor" saat ia mengenakan setelan PDU 1 dengan lencana dan atribut lengkap, tetapi diluar jam kerjapun polisi yang satu ini kerap berpenampilan necis dan energik. Bisa jadi hal tersebut karena bawaan usianya yang relatif muda, ditambah dengan parasnya nan elok atau karena memang tubuhnya yang tinggi semampai. 

Antahlah yang jelas, meski ia hanya mengenakan kaos berkerah, dibalut jaket kulit warna coklat dan celana jeans standar, tetapi yang segitu itu sudah cukup menyamankan setiap mata memandang. 

Apalagi kalau lagi pas menjumpainya sedang mengendarai sepeda motor dan duduk-duduk bersama tukang ojek atau pedagang kaki lima diseputar pasar Padang Panjang. Sepintas lalu tidak akan menyangka kalau ia orang nomor satu di jajaran kepolisian resort kota Padang Panjang

AKBP. Cepi Noval, SIK, memang polisi yang merakyat dan bersahabat. Selalu berhias senyum, ramah, sopan dan nyambung dengan siapa saja yang menjadi lawan bicaranya. 

Tapi jangan salah! Saat menjalankan tugasnya dilapangan, Cepi Noval, dikenal sebagai penegak hukum yang tak kenal kompromi, Siapapun dimatanya tak ada yang kebal hukum, terlebih bagi pelaku kejahatan dan bandar-bandar narkoba yang dinilai telah mengusik keamanan dan ketertiban masyarakat.

Terbongkarnya sindikat narkoba dan penangkapan terhadap pelakunya Bripka Kasman alias Akang, anggota Brimob Polda Sumbar Detasemen B Pelopor Padang Panjang, beserta Sertu Dora Rahman, anggota Polisi Militer (POM) Angkatan Darat (AD) Sub Denpom 1/4-5 Padang Panjang, di Kelurahan Silaing Atas, Padang Panjang, Sumatera Barat itu, adalah cerminan kepribadian Cepi Noval, yang tegas, berani dan tak pandang bulu.

Peristiwa penangkapan oknum Brimob dan POM yang dipimpin langsung oleh Cepi Noval, pada 10 juli 2018 itu, sempat viral dan menjadi Trending Topic dihampir semua media sosial. Bahkan disegenap lapisan masyarakat Minangkabau, berita tersebut cukup mengegerkan. Bukan saja di Padang Panjang, tapi merata hampir kesemua daerah di Sumbar. 

Belum lagi dengan sederet keberhasilan lainnya dalam mengungkap dan menuntaskan kasus-kasus besar di kota berjuluk Serambi Mekah, yang notabene adalah PR berantai kapolres sebelumnya. Tidak heran kalau polisi yang satu ini banyak menuai simpatik dari rakyatnya.

Namun demikian, lembar-lembar prestasi gemilang yang telah ditorehnya itu tidak lantas membuat pria kelahiran Purwakarta, 43 tahun lalu ini menjadi sombong, bahkan sikapnya makin santun dan membuka lebar ruang-ruang komunikasi dan kemitraan dengan semua pihak.

Tidak hanya ditataran Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) dan DPRD, tetapi juga dibangun dengan unsur Ninik Mamak, Bundo Kanduang, Cediak Pandai, Ormas, OPP, komunitas adat dan "masyarakaik badarai" yang tinggal diwilayah hukum Polres Padang Panjang, melalui berbagai acara silaturahmi yang orientasinya lebih kepada upaya mewujudkan kemanunggalan Polri dan rakyat dalam menciptakan   tugas-tugas pokok kepolisian.

"Ini sebuah kesadaran, bahwa tugas pokok polisi tidak hanya berkutat seputar soal hukum dan kamtibmas saja. tetapi juga harus melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Oleh karena itu, dalam konteks memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, kehadiran polisi dituntut harus dekat dengan masyarakat dan mengangkat mereka menjadi mitra. Tiada batasan yang mengikat dimana Polisi harus menganggap masyarakat sebagai mitra kerja. Memperlakukan mitra kerja tidak harus formal kedinasan, tetapi bisa juga dilakukan dengan cara membangun komunikasi personal sebagai dunsanak," ungkapnya.

Menurut Cepi, langkah tersebut penting dilakukan sebagai landasan untuk menyelesaikan keragaman masalah dimasyarakat, melalui pendekatan aspek tradisional, mencakup nilai-nilai budaya, adat istiadat dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat setempat. Karena seringkali nilai-nilai budaya yang dijunjung tersebut mempunyai sistem sosial yang berbeda antara satu daerah dan daerah yang lain. 

Oleh karena itu, kehadiran polisi sebagai sebuah profesi yang melekat pada jati diri penegak hukum dan pelayanan masyarakat, harus menghormati, mengikuti dan menjaga setiap sistem sosial, bersama nilai budaya dan norma yang dianut masyarakat setempat," pungkas alumni Akpol tahun 1999 itu

Tak berlebihan, dengan menghargai dan bersikap santun terhadap tatanan budaya dan adat istiadat setempat itu. Cepi Noval, mendapatkan anugrah penghargaan gelar adat, Sutan Bagindo Rajo, dari ninik mamak dan anak kemenakan kaum Kenagarian Lareh nan Panjang, salah satu nagari terpadat jumlah penduduknya di kota Padang Panjang.

Menurut Ketua KAN Lareh Nan Panjang, M Aulia Dt Sararajo, gelar adat yang dianugrahkan kepada Kapolres AKBP Cepi Noval, itu, lahir dengan pertimbangan, selama menjabat di Padang Panjang, Cepi Noval menunjukan sikap teladan sebagai anak kemenakan Kenagarian Lareh Nan Panjang. 

Sejak menjadi Kapolres 16 bulan yang lalu, Cepi Noval, telah banyak menjalankan program pembinaan kemasyarakatan, dalam fungsi tugas kepolisian melalui berbagai pembinaan kamtibmas.

Diakui, melalui pola pendekatan program ini, tingkat gangguan kamtibmas di Kota Padang Panjang mengalami penurunan drastis. 

“Sebagai pribadi pak Noval sangat ramah kepada masyarakat, dan pandai bergaul dengan semua tingkatan usia. Selain itu secara internalpun, Cepi Noval giat menerapkan perilaku muslim kepada stafnya, salah satunya dengan melaksanakan sholat fardhu berjemaah. Atas dasar itulah, unsur ninik mamak di KAN Lareh Nan Panjang memberikan penghargaan gala adat kepada Cepi Noval. Pemberian penghargaan ini akan  menjadi infut juga bagi kapolres selanjutnya, tentang bagaimana menjalankan tugas dan kemasyarakatan di kota Padang Panjang," tutur Angku Ya, panggilan akrab M Aulia Dt Sararajo disela-sela prosesi penyerahan gala Sutan Bagindo Rajo, pada selasa, 15 Mei 2018. lalu di kediamannya selaku mamak.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Fachrizal, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penganugerahan gelar adat bagi anak buahnya ini.


“Betapapun, penghargaan bagi Kapolres Padang Panjang dari Ninik Mamak beserta kaum di Lareh Nan Panjang, adalah salah satu bukti nyata keberhasilan pembinaan Kapolda Sumbar terhadap jajarannya di daerah,” ujar Fachrizal yang juga memangku gelar Kapolda Ninik Mamak.

Tak dapat dipungkiri. Kapolres Padang Panjang AKBP. Cepi Noval, SIK, adalah sosok polisi yang mencintai dan dicintai oleh rakyatnya. Hampir keseluruhan ide-ide kreatif dan inovatif yang diluncurkannya lebih menyesuaikan diri dengan karakteristik diwilayah hukum yang dikendalikannya. Sehingga ide-ide tersebut mendapat dukungan penuh dari rakyatnya.

Masih seputar langkah pengabdiannya untuk mewujudkan pelayanan prima terhadap kamtibmas. Kapolres Padang Panjang, AKBP Cepi Noval, canangkan program Satu Polisi Satu RT 

Menurut Cepi Noval, Padang Panjang memiliki 228 RT yang tersebar di Padang Panjang Barat 125 RT dan di Padang Panjang Timur 103 RT. Hal ini yang memotivasi bahwa Padang Panjang bisa melaksanakan program Satu Polisi-Satu RT. 

"Saya berharap dengan program ini, Polisi dapat bersinergi dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya secara transparan dan akuntabel. Karena Polisi hari ini bukan Polisi untuk dilayani, melainkan Polisi yang melayani, melindungi, mengayomi masyarakatnya," tandasnya. (End'S)




Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING